Rencana pemerintah
untuk menaikan harga BBM bersubsidi kini mulai terdengar kembali setelah
batalnya kenaikan BBM pada dekade sebelumnya. Pasalnya pemerintah ingin
memperbaiki sistem Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang kabarnya
harus menyesuaikan target untuk pertumbuhan dan pemerataan republik Indonesia kedepannya menjadi lebih baik lagi.
Masyarakat kini mulai merespon dengan positif dan negatif atas rencana pemerintah tersebut. Mayoritas masyarakat menengah ke bawah sangat keberatan atas rencana tersebut karena akan membebani perekonomian mereka yang pasalnya dengan naiknya BBM akan berimbas pada naiknya harga kebutuhan pokok, namun ada pula yang menyambutnya dengan positif untuk kemajuan pertumbuhan ekonomi bangsa. Tak bisa di pungkiri karena pemberian subsidi yang telah di berikan pemerintah telah banyak di salah gunakan oleh kalangan atas yang tidak bertanggung jawab sehingga ketidakmerataan pun terjadi yang berimbas pada kalangan menengah ke bawah.
Masyarakat kini mulai merespon dengan positif dan negatif atas rencana pemerintah tersebut. Mayoritas masyarakat menengah ke bawah sangat keberatan atas rencana tersebut karena akan membebani perekonomian mereka yang pasalnya dengan naiknya BBM akan berimbas pada naiknya harga kebutuhan pokok, namun ada pula yang menyambutnya dengan positif untuk kemajuan pertumbuhan ekonomi bangsa. Tak bisa di pungkiri karena pemberian subsidi yang telah di berikan pemerintah telah banyak di salah gunakan oleh kalangan atas yang tidak bertanggung jawab sehingga ketidakmerataan pun terjadi yang berimbas pada kalangan menengah ke bawah.
Kini seluruh kendali atas rencana tersebut ada di tangan pemerintah apakah akan
direalisasi dalam waktu dekat tahun ini, kini masyarakat hanya bisa menunggu
hasil keputusan dari pemerintah dan berharap yang terbaik untuk bangsa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar